Memetakan segmentasi pasar merupakan cara bisnis fotocopy untuk pemula yang perlu Anda lakukan pertama kali. Sebab fotocopy bukan kebutuhan pokok, sehingga Anda harus benar-benar memahami cara memulai bisnis ini supaya minim risiko.
Peluang bisnis fotocopy dapat menghasilkan profit besar meskipun digitalisasi terus berkembang hingga saat ini. Mengingat kebutuhan penggandaan dokumen dan percetakan kian meningkat. Pahami cara memulai bisnis fotocopy secara saksama di bawah ini.
Bisnis fotocopy termasuk jenis usaha segmented, artinya pasarnya terbatas tetapi akan tetap ada. Sebagaimana tahapan dalam berbisnis, Anda perlu merancang strategi bisnis dengan matang, terlebih Anda merupakan pebisnis pemula. Berikut cara memulai usaha bisnis fotocopy untuk pemula.
Seperti bisnis pada umumnya, membuka usaha fotocopy membutuhkan perencanaan yang matang, mulai dari menentukan besaran modal, memilih tempat usaha yang strategis, hingga promosi. Menentukan segmentasi pasar juga merupakan salah satu rencana bisnis yang paling esensial. Untuk itu, buatlah rencana bisnis fotocopy sedetail mungkin supaya lebih mudah diaplikasikan.
Baca Juga: Tips untuk Memulai Usaha Fotocopy (Part 1)
Lokasi usaha fotocopy berperan penting dalam menentukan keberhasilan usaha Anda. Lokasi yang paling cocok untuk usaha fotocopy yaitu kawasan perkantoran, pemerintahan, atau dekat area sekolah dan kampus.
Beberapa lokasi tersebut sangat strategis untuk merintis usaha fotocopy, lantaran karyawan kantor, pelajar, siswa, dan mahasiswa memiliki kebutuhan yang tinggi dalam menggandakan dan print dokumen.
Menyewa lokasi usaha yang strategis seperti di area perkantoran dan instansi pendidikan membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit. Sebagai pebisnis pemula, Anda dapat membeli satu buah mesin fotocopy Canon IR 2006N Platen terlebih dahulu. Mesin fotocopy ini memiliki kelebihan multifungsi yang dapat meningkatkan kinerja Anda serta hemat biaya.
Lalu, berapa modal usaha yang Anda butuhkan? Besar modal usaha fotocopy rata-rata ada di angka 30 hingga 40 juta rupiah. Angka tersebut sudah termasuk biaya sewa tempat usaha jika Anda memutuskan untuk menyewa dan biaya operasional untuk menjalankan usaha di beberapa bulan pertama.
Untuk menghemat modal usaha, Anda bisa memilih untuk membeli paket usaha fotocopy. Paket ini biasanya terdiri dari mesin fotocopy, alat tulis kantor (ATK), kertas, banner neon, serta alat-alat lainnya yang dapat membantu Anda menjalankan usaha fotocopy.
Untuk bisnis fotocopy, sebaiknya Anda menggunakan mesin fotocopy yang multifungsi, seperti bisa melakukan print warna, scan, dan dapat melakukan fotocopy dalam jumlah besar. CV. Citra Kencana Abadi menyediakan berbagai jenis mesin fotocopy yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan modal usaha Anda. Cek website CV. Citra Kencana Abadi sekarang juga untuk mengecek spesifikasi dan kualitasnya.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Mesin Fotocopy Terbaik Untuk Usaha
Promosi wajib dilakukan untuk seluruh jenis bisnis, tak terkecuali bisnis fotocopy. Tujuannya tentu untuk menarik minat konsumen. Meskipun lokasi bisnis fotocopy Anda berada di tempat yang strategis, promosi harus tetap dilakukan.
Ada berbagai cara promosi yang bisa Anda terapkan, mulai dari mencetak spanduk hingga mempromosikannya di media sosial. Selain itu, Anda bisa memberikan promo dan diskon untuk pelanggan pertama Anda.
Kunci keberhasilan usaha fotocopy tidak hanya tentang kualitas mesin fotocopy yang bagus, tetapi kualitas pelayanan yang baik dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Misalnya dengan menyediakan seluruh layanan yang dibutuhkan konsumen, seperti print warna, print laser, laminating, penjilidan, scan, dan layanan lainnya.
Baca Juga: Cara Menentukan Perkiraan Harga Fotocopy Perlembar yang Tepat
Biaya usaha fotocopy memang tidak sedikit, tetapi modal yang Anda investasikan bisa kembali dalam waktu yang relatif singkat. Mengapa demikian? Dikarenakan segmentasi pasar untuk usaha ini spesifik. Lalu, berapa modal awal yang bisa dikeluarkan untuk usaha fotocopy? Simak penjelasannya di bawah ini.
Biaya awal yang harus Anda keluarkan untuk memulai usaha fotocopy meliputi komponen penyediaan mesin fotocopy, sewa tempat usaha, alat pemotong jilid, printer, komputer, kertas, persediaan alat tulis kantor, hingga biaya promosi.
Anda dapat membuat rincian harga dari setiap komponen tersebut supaya bisa memperkirakan estimasi modal awal usaha Anda. Sebagai rekomendasi, estimasi modal awal yaitu sekitar 30 hingga 40 juta berdasarkan perhitungan nilai dari setiap komponen tersebut.
Namun, estimasi ini hanya perkiraan, bisa kurang atau lebih. Anda dapat menyesuaikan kebutuhan komponen dengan modal yang Anda miliki.
Dalam merencanakan anggaran bisnis, Anda juga perlu menghitung biaya operasional minimal untuk jangka waktu tiga bulan pertama. Dalam rentang tiga bulan ini, usaha bisnis fotocopy baru saja dirintis dan pemasukannya biasanya masih fluktuatif.
Untuk menghitung keuntungan bersih, maka Anda harus menghitung biaya operasional bisnis seperti contoh di bawah ini.
Baca Juga: 3 Tips Memilih Toner untuk Mesin Fotocopy
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, usaha fotocopy adalah salah satu usaha yang menguntungkan; jika Anda membukanya di tempat yang tepat, Anda bisa dipastikan akan mendapatkan pelanggan setiap harinya.
Lalu, berapa keuntungan rata-rata usaha fotocopy setiap bulannya? Berikut adalah penjelasannya.
Asumsikan Anda berhasil menghabiskan 100 rim kertas setiapnya dengan harga fotocopy di angka Rp300,- per lembarnya. Maka dari layanan fotocopy saja, Anda bisa mendapatkan:
Keuntungan Layanan Fotocopy = 100 rim x 500 lembar kertas x Rp300 = Rp15.000.000,00-
Dari layanan fotocopy saja, Anda berpotensi mendapatkan keuntungan 15 juta rupiah. Keuntungan ini belum termasuk jika Anda melayani jual beli ATK dan laminating. Berapa keuntungan yang dapat Anda dapatkan dari keduanya?
Dari ATK, jika Anda berada di tempat yang tepat seperti di area perkantoran atau universitas, Anda bisa berharap pemasukan kurang lebih Rp800.000,-. Untuk keuntungan dari jasa jilid, Anda bisa berharap kurang lebih Rp200.000,- per bulannya.
Jadi total keuntungan kotor dari usaha fotocopy bisa mencapai Rp16.000.000,- per bulannya.
Ketika membuka bisnis, tentu harapan Anda adalah untuk cepat balik modal dan mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, berikut adalah beberapa tips menjalankan usaha fotocopy menguntungkan:
Nah, itu dia cara bisnis fotocopy untuk pemula yang dapat diaplikasikan. Komponen bisnis yang paling penting dalam usaha ini yaitu lokasi yang strategis dan mesin fotocopy itu sendiri. Seperti yang direkomendasikan, Anda dapat memilih jenis mesin fotocopy yang multifungsi. Tujuannya untuk menghemat biaya lantaran tidak perlu membeli tambahan komponen.
Terdapat beberapa jenis mesin fotocopy, tetapi umumnya merek CANON yang paling banyak digunakan. Mesin fotocopy CANON merupakan mesin yang multifungsi, sehingga lebih hemat biaya dalam memberikan berbagai pelayanan yang dibutuhkan konsumen. Cocok untuk pebisnis pemula yang baru memulai usaha fotocopy seperti Anda.
Dapatkan mesin fotocopy CANON di CV. Citra Kencana Abadi, reseller resmi CANON di Indonesia dengan harga yang terjangkau. CV. Citra Kencana Abadi menyediakan mesin fotocopy baru dan rekondisi. Cek harga mesin fotocopy di CV. Citra Kencana Abadi sekarang juga untuk solusi bisnis fotocopy Anda.
Mengenal Istilah yang Benar: Fotokopi Penulisan yang Tepat Menurut KBBI Dalam Bahasa Indonesia, penulisan yang…
Cara Aman Scan Ijazah: Tips Praktis dan Hasil BerkualitasIjazah adalah dokumen penting yang harus dijaga…
Apakah Anda sedang mengalami masalah pada printer Epson L3210 dengan lampu tinta dan kertas yang…
Mengatur kertas F4 di mesin fotokopi adalah langkah penting untuk memastikan hasil cetakan yang rapi…
Apa Itu Softcover dan Hardcover?Ketika mencetak buku, salah satu keputusan penting adalah memilih antara softcover…
Hasil scan yang terpotong biasanya terjadi karena ukuran kertas yang di scan lebih besar dari…